Kamis, 24 Oktober 2013

Ath-Thufail Bin Amr Ad-Dausy

“Lentera suku Daus”
(Sumber: Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, JILID 1)
Lingkaran Cantik... Ini dia ceritanya... ^_^

THUFAIL bin Amr AD-Dausy adalah kepala kabilah Daus pada masa jahiliyah. Dia termasuk bangsawan Arab yang terpandang, seorang pemimpin yang memiliki kharisma serta kewibawaan yang tinggi dan diperhitungkan orang. Periuknya tidak pernah turun dari tungku. Pintu rumahnya tidak pernah tertutup bagi orang-orang yang bertamu, melindungi orang yang sedang ketakutan dan membantu setiap penganggur.
Di samping itu, dia pujangga yang pintar dan cerdas, penyair yang tajam dan berperasaan halus. Selalu tanggap terhadap kenyataan-kenyataan yang manis dan yang pahit. Karya-karyanya mempesona bagaikan sihir.

Pada suatu ketika, thufail meninggalkan negrinya, tihmah (dataran rendah sepanjang laut merah) menuju Makkah. Waktu itu pertentangan antara Rasululloh shallallahu Alaihi wa sallam dengan kafir Quraisy semakin nyata. Masing-masing pihak berusaha memperoleh pengikut atau simpatisan guna memperkuat golongannya. Untuk itu, senjata Rasululloh shallallahu Alaihi wa sallam hanya berdo’a kepada Tuhannya,disertai iman dan kebenaran yang dibawanya. Sedangkan kaum kafir Quraisy menegakan impian mereka dengan kekuatan senjata,dan dengan segala macam cara untuk menghalangi orang banyak menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Thufail terlibat dalam kemelut ini tanpa disengaja, karena kedatangannya ke makkah itu bukan untuk melibatkan diri. Bahkan pertentangan antara Nabi Muhammad dengan kaum Quraisy belum pernah terlintas dalam pikirannya sebelum itu.

Thufail Ke Makkah
Kedatangannya ke Makkah di sambut dengan hangat. Ia ditempatkan di sebuah rumah istimewa. Kemudian para pemimpin dan pembesar Quraisy berdatangan menemuinya. “Hai thufail, kami sangat gembira Anda datang ke Negeri kami,walaupun negeri kami sedang dilanda kemelut. Orang yang mendakwahkan diri menjadi Nabi itu (Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam) telah merusak agama kita,merusak kerukunan kita,dan memecah belah persatuan kita semua. Kami khawatir dia akan mempengaruhi Anda pula. Kemudian dengan kepemimpinan Anda, di pengaruhinya pula kaum Anda, seperti yang terjadi pada kami.”
Pesan Orang Quraisy kepada Thufail
“karena itu janganlah Anda dekati orang itu, jangan berbicara dengannya dan jangan pula mendengarkan kata-katanya. Sebab kalau dia berbicara, kata-katanya bagaikan sihir. Perkataannya dapat memisahkan anak dengan bapak, merenggangkan saudara sesama saudara dan menceraikan istri dengan suami”
Mereka terus menceritakan hal yang aneh-aneh kepada Thufail. mereka menakut-nakutkannya dengan keanehan-keanehan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad. Thufail dilarang bicara bahkan mendengar ucapan Nabi Muhammad dan kaum muslimin sedikitpun.
Thufail bertemu Nabi Muhammad
Pada suatu pagi Thufail pergi ke masjid hendak tawaf di Ka’bah,dan mengambil berkah dari berhala-berhala yang ia puja. Hal seperti itu biasa dia lakukan ketika musim haji. Ia menyumbat telinganya dengan kapas,karena takut mendengar suara Nabi Muhammad dan pengikutnnya.
Tetapi ketika masuk ke masjid, ia melihat Muhammad sedang shalat dalam Ka’bah. Thufail terpesona melihat shalat Nabi yang tidak sama dengan shalatnya. Sedikit demi sedikit ia bergerak menghampiri Nabi, sehingga akhirnya ia berada dekat sekali dengannya. Alloh subhanahu wa Ta’ala menakdirkan Thufail mendengar apa yang dibaca nabi.
Thufail berkata kepada dirinya sendiri , “Betapa celakanya engkau, hai Thufail! Engkau seorang pujangga dan penyair. Engkau tahu membedakan mana yang indah dan yang buruk. Apa salahnya kalau engkau dengarkan dia bertutur? Mana yang baik boleh engkau ambil, mana yang buruk tinggalkan!”
Thufail bagaikan terpaku di tempatnya. Ketika Rasululloh pulang,ia pun mengikutinya sampai ke rumah dan memuinya. Di hadapan Rasululloh ia bertanta, “Ya Muhammad, sesungguhnya kaum Anda berkata kepadaku tentang diri Anda begini dan begitu. Mereka menakut-nakutiku dengan urusan agama Anda. Oleh karena itu, aku menyumbat telingaku dengan kapas agar tidak mendengar sesuatu dari Anda. Tetapi Alloh menghendaki supaya aku mendengar sesuatu dari Anda. Ternyata apa yang Anda ucapkan semuanya benar dan bagus. Maka ajarkanlah kepadaku agama Anda itu!”

Thufail Masuk Islam
Rasulullah SAW mengajarkan kepadanya agama islam. Dibacakannya AL ikhlas dan AL falaq . sejak saat itu ia masuk Islam. Dan menetap di makah beberapa lama,mempelajari Agama Islam. Ia mengahafal Ayat-ayat Al- qur’an yang dapat ia hafal.
Ketika hendak bermaksud kembali kepada kaumnya,”Ya Rasulullah, aku ini pemimpin yang dipatuhi oleh kaumku. Aku bermaksud hendak kembali kepada mereka dan mengajak mereka masuk Islam. Tolonglah do’akan kepada Allah SWT semoga Allah memberiku bukti bukti nyata yang dapat memperkuiat dakhwahku kepada mereka,supaya mereka masuk Islam. Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam pun segera berdo’a agar Thufail dijadikan baginya tanda supaya kaumnya semakin percaya kepada Thufail.
Mendapat Cahaya di Tongkatnya
Ditengah perjalanan pulang,keluarlah suatu cahaya diantara kedua mata Thufail seperti lampu. Thufail berdo’a “Ya Alloh, pindahkan lah cahaya ini ke tempat lain ,karena kalau cahaya ini terletak di antara kedua mataku,aku hawatir kalau-kalau kaumku manyangka mataku telah kena sihir lantaran meninggalkan agama berhala”
Dengan izin Alloh cahaya itu dipindahkan ke ujung tongkatnya,bagaikan sebuah kendil tergantung. Setelah berada di tengah-tengah kaumnya, yang pertama tama mendatanginya adalah bapaknya sendiri. Beliau sudah berusia lanjut.
Keluarga Thufai masuk Islam
Ketika Thufail menawarkan Islam kepada bapak dan istrinya, mereka mau mengikuti ajaran Islam. Namun saat ia menyeru kaumnya tak seorang pun dari mereka yang mau mendengar seruan Thufail, kecuali Abu Hurairah. Dia paling cepat memenuhi panggilan Islam.
Thufail datang memenuhi Rasulullah SAW di Mekah bersama Abu Hurairah. Rasulullah SAW bertanya, “bagaimanakah perkembangan dakwahmu, hai Thufail?”
“Hati kaumku masih tertutup dan sangat kafir.Sungguh seluruh kaumku, Kabilah Daus, masih sesat durhaka,” jawab Thufail.
Rasulullah SAW pergi mengambil wudhu’,kemudian beliau shalat. Sesudah shalar beliau menadahkan kedua tangannya ke langit, lalu berdo’a. Pada saat itu Abu Hurairah merasa khawatir jangan-jangan Rasulullah mendo’akan agar kabilah daus celaka. Tetapi sebaliknya, Rasulullah mendo’akan agar Allah memberikan hidayah kepada kaum Daus.
Rasulullah segera menyuruh pulang. Dan benar saja, saat Thufail menyeru kaumnya, mereka segera menyambut ajakan Thufail. Sejak itu hingga Rasulullah hijrah, Thufail meneap di negrinya.
Perang Badar
Sementara Itu terjadi perang Badar, perang Uhud, dan perang Khandaq. Thufail datang menghadap Rasulullah SAW dengan membawa 80 keluarga muslim Daus, yang keislamannya tidak diasingkan lagi.
Rasulullah menyambut gembira kedatangan mereka. Dan sesuai dengan permohonan Thufail dan kaumnya, Rasulullah menempatkan mereka di sayap kanan pasukan Nabi. Dan kompi muslimin Daus ini dinamakan “Kompi Mabrur.” Sejak saat itu, Thufail selalu mendampingi Rasulullah.
Fathu Makkah
Setalah pembebasan kota Mekah, Thufail minta izin kepada Rasulullah, agar dibolehkan pergi ke Dzil Kafain untuk musnahkan berhala-berhala yang ada di sana. Rasulullah memberi izin kepada Thufail. Dia berangkat ke tempat berhala tersebut dengan satu regu tentara dari pasukannya. Sewaktu sampai disana dan mereka bersiap handak membakar berhala Dzil Kafain, berkerumunlah kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak sekitar mereka, menunggu-nuggu apa yang akan terjadi. Mereka menduga akan terjadi petir dan halilintar, bila regu Thufail menjamah berhala Dzil Kafain itu.
Tetapi Thufaildengan menatap menuju berhala itu disaksikan para pemujanya sendiri. Beliau menyulutkan api tepat di jantung Dzil Kafail, sambil bersajak :
“Hai Dzil Kafain, kami bukanlah pemujamu. Kelahiran kami lebih dahulu dari pada keberadaanmu. Inilah aku, menyulutkn api di jantungmu!”
Setelah api melahap habis patung-patung Dzil Kafain, sirna pulalah sisa-sisa kemusyrikan dalam kabilah Daus. Seluruh kabiah Daus masuk Islam, dan menjadi muslim-muslim sejati.
Thufail bin ‘Amr Ad-Dausy senantiasa mendampingi Rasulullah SAW sampai beliau wafat. Ketika Abu Bakar menjadi Khalifah. Thufail dan anak buahnya patuh kepada pemerintahan Khalifah Abu Bakar. Tatkala berkecamuk peperenganmembasmi orang-orang murtad, Thufail paling dahulu pergi berperang bersama-sama tentara muslimmemerengi musailamah Al-Kadzhab (Musailamah si Pembohong). Begitu putra beliau, Amr bin Thufail yang selalu saja tak mau ketinggalan.
Thufail bermimpi ketika menuju Yamamah
Ketika Thufail dalam perjalanan menuju ke Yamamah (kawasan tempat musailamah menyebarkan pahamnya yang murtad), dia bermimpi,
“Aku bermimpi. Cobalah kalian ta’birkan mimpiku ini,” kata Thufail kepada sahabat-sahabatnya
“Bagaimana mimpi anda? Tanya kawan-kawanya.
“Aku bermimpi kepalaku dicukur. Seekor burung keluar dari mulutku, kemudian seorang perempuan memasukanku ke dalam perutnya. Anakku Amr menuntut dengan sungguh-sungguh supaya dibolehkan ikut bersamaku. Tetapi dia tak dapat berbuet apa-apa karena antara aku dan dia ada dinding.”
Sebuh mimpi nan indah!” komentar kawan-kawan tanpa membarikan penafsiran sedikit pun.
Akhirnya Thufail sendiri yang menta’birkan, ”Sekarang, baiklah aku ta’birkan sendiri. Kepalaku dicukur, artinya kepalaku dipotong orang. Burung keluar dari mulutku, artinya nyawaku dari jasadku. Seorang perempuan memasukanku ke dalam perutnya, artinya tanah digali orang, lalu dikuburkan. Aku berharap semoga aku tewas sebagai syahid. Adapun tuntutan anakku, dia juga berharap mati syahid seperti aku. Tetapi permintaanya dikabulkan kemudian.”
Thufail Meninggal
Dalam pertempuran memerangi pasukan Musailamah Al-Kadzab di Yamamah, sahabat yang mulia ini, yaitu Thufail Ibnu Amr Ad-Dausy, mendapat cidera sehingga dia terbanting dan tewas di medan tempur. Putranya, Amr, meneruskan peperangan hingga tangan kanannya buntung. Setelah itu dia kembali ke Madinah meninggalkan tangan sebalah dan jenazah bapaknya di medan tempur Yamamah.
Tatkalah Khalifah Umar bin Khatthab memerintah, Amr binti Thufail (putera Thufail) pernah datang ke majlis Khalifah. Ketika dia sedang berada dalam majlis, makanan pun dihidangkan orang. Orang-orang yang duduk dalam majlis mengajak Amr supaya turut makanbersama-sama. Tetapi ‘Amrmenolak dan menjauh.
Mengapa?” tanya Khalifah. Barangkali engkau lebih senang makan belakangan, karena malu dengan tanganmu itu.”
“Betul, ya Amirul Mu’minin!” jawab Amr.
Kata Khalifah, “Demi Allah! Aku tidak akan memakan makanan ini, sebelum ia kau sentuh dengan tanganmu yang buntung itu. Demi Allah! Tidak seorang pun juga yang sebagian tubuhnya telah berada di syurga, melainkan hanya engkau”.
Mimpi Thufail menjadi kenyataan semuanya. Tatkala terjadi perang Yarmuk, Amr bin Thufail turut pula berperang bersama-sama dengan tentara muslimin. Amr tewas dalam peperangan itu sebagai syuhada’,seperti yang diharapkan bapaknya. Semoga Allah memberi rahmat kepada Thufail yang gugur diperang Yamamah dan putranya, Amr, yang syahid di medan tempur Yarmuk.

Jumat, 30 Agustus 2013

Senyum Ayah

Usai kau cemas
Menghadapi hari tuamu
Karena aku akan selalu bersamamu
Menemanimu melanjutkan asa yg masih tertunda

Terpatri jelas dalam memori
Lelah yang tersimpan
Dan senyum yang kau tawarkan
Penuh kasih dan sayang
Saat kau mampu dimasa yang silam

Ukirlah kembali senyum yang hilang itu
Telah kau tumpukan
Penuh awan-awan asa
Dan kau dekap pelangi MahabbahNya

Aku disini untukmu......
Untukmu, ayah...

Sabtu, 06 Juli 2013

Mujahidah Dari Bumi Jihad

Aku Wanita Mujahidah Sejati…
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..
Bilakah khan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..
Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..
cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah

Tak mungkin ku pilih dirimu.. .bila dunia lebih kau damba…
Terlupa kampung halaman, sanak saudara bahkan harta yang terpendam..
Hidup terasing apa adanya.. asalkan di akhirat bahagia…
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…
Bulat tekadku untuk menemanimu…

Aku Wanita mujahidah pilihan…
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…
Bilakah khan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…
Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…
Andai tak siap bisa kau pilih…
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,
terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku, kegelisahanku…
terlebih keluh kesahku…

Tak mungkin aku memilihmu…
bila yang fana lebih kau cinta…
Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota…
lezatnya makanan dan lajunya makar durjana…
Sebab meninggalkan dakwah karena lebih mencintaimu…
dan menanggalkan pakaian taqwaku karena laranganmu…

Meniti jalan panjang di medan jihad…
Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah…
serta debu yang beterbangan,
keringat luka dan kesyahidan pun terulang…
Jika masih ada ragu tertancap dihatimu…
Teguhkan `azzam`ku tuk lupa akan dirimu…

Aku wanita dari bumi Jihad…
Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad…
Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan…
tepiskan semua mimpi yang tak berarti…
Adakah yang siap mendamaikan Hati ??
Karena tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri…
tanpa peneguh langkah kaki.. pendamping perjuangan…
Yang melepasku dengan selaksa do`a…
meraih syahid… tujuan utama…
Robbi… terdengar panggilanMu tuk meniti jalan ridhoMu…
Kuharapkan penolong dari hambaMu… menemani perjalanan ini…

by marwan hadid

Kehidupan


Duhai sinar mentari yang memancarkan cahaya suci,
ajarkanlah padaku tentang indahnya keikhlasan dalam berbagi,


Duhai angin sore yang lembut berhembus sepoi,
ceritakanlah padakku sebuah syair kerinduan tentang hakikat sebuah kehidupan,


Duhai burung kenari yang terbang tinggi menari,
bernyanyilah padaku tentang nikmatnya hidup dibawah keislaman yang diridhoi.,


Duhai rembulan purnama yang bersinar digelapnya sepi,
bisikkanlah padaku sebuah kenikmatan iman yang selalu terjaga dikesunyian malam.,


Duhai hati yang tak dapat aku bohongi,
maafkanlah kesalahan diri yang selalu khilaf melangkahkan kaki,

disini aku berjanji untuk terus mensucikan hati dan memperbaiki diri,
menggapai ridho illahi yang menguasai kehidupan ini..

Akhwat jatuh Cinta

27 Mei 2011 pukul 20:04
 
Akhwat jatuh cinta..???
 Tak ada yg aneh, mereka juga adalah manusia.
Bukankah cinta adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa..

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya?
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada..
Namun sebaliknya..
Ketika akhwat jatuh cinta..
Ya mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap.
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi..
Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah asa yang tak semestinya..

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu..
Yang ada adalah malam2 yang di penuhi air mata penyesalan atas cinta yang ternodai..
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah..
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit..

Ketika akhwat jatuh cinta..
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tsb.
Tak ada kata2 cinta, dan rayu.. Yang ada adalah kehawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan lelaki yang blm halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya..
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan dk hatinya yang tak mampu lagi memberinya ketenangan di wajahnya yang dulu teduh..
Mereka akan terus berusaha mengendalikan rasa itu bagaimanapun caranya.. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan..


Tapi ukhti.. Bersabarlah.. Jadikan ini ujian dari Rabbmu..
Matikan rasa itu secepatnya..
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia..
Pasang duri dalam hatimu agar rasa itu tak tumbuh bersemai..
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang tersingkap..
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah padaNya..
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu..

Ukhti.. Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya.. Karena bila memang kalian di takdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu..
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu..

Ukhti.. Bersabarlah.. Biarkan Allah yang mengaturnya.. Maka yakinlah.. Semuanya akan baik-baik saja..


Atau.... Cintailah ia dalam diammu... ^_^

Dua Puluh Dua "Perjalanan Hidupku"

Ku brjlan menyusuri waktu..
Berpacu dalam setiap detik,,menit,,dan jam yang berganti..
Berhempus nafas yang mengiringi..

Lalu sejenak,, Ku menoleh ke belakang..
Terlihatlah rentetan angka_angka
1,,2,,3,,4,,5........10.....20.... Dan seterusnya...
Lalu..sampailah pada angka hidup ku hari ini
22

Angka yang bernama "USIA"
Yang terhenti bila nanti Ku tiada...
Menemui Sang Maha Pencipta....
Menuju ke alam yang berbeda...

Sungguh!!!
Sudahkah hidup ku sekarang terasa bermakna???


Muhasabah Diri

Sejenak..
Merenungi perjalanan hidupku yang telah dilalui..
Tetang kehidupan yang selama ini sering terabaikan..

Karena waktu hanya dihabiskan mengikuti alur kehidupan yang berlalu semakin cepat..
Yang seakan melebur dalam sebuah kehidupan yang semakin lama semakin usang...
Sampai saat ini dengan usia yang telah berbilang tahun..

Semuanya berjalan bgitu cept.
Setiap saat usia bertambah dan umur pun berkurang..

Entah coretan kisah apa yang sudah menghiasi buku catatan tentang amalku selama ini...
Rasanya masih sangat sedikit tinta warna kebaikan yang mampu aku torehkan,
dan terasa tidak seimbang dengan usia yang telah Allah swt berikan padaku selama ini..
(Ya Allah...ampuni aku. . . . .*)


Dan,,Terkdang di saat pengulangan tanggal kelahiran menjumpai diri setiap tahunnya, maka di saat itu pula ingatan tentang "Kebermaknaan Usia" hadir menggelayuti..
Umur dari tahun ke tahun teruz berlari... Menjauh.... Dan membawa jiwa & raga ku, sehingga di saat seseorang berada di tanggal kelahirannya, ia seakan berada di "Rest Area".
Itu adalah Sebuah kesempatan untuk "Memuhasabah Amal".

Sem0ga umur yang berganti di setiap harinya tidak menjadi penghias perpindahan waktu semata, harapan ku adalah keberkahan lah yang membingkai umurku tersebut.
Berkah..? Itu adalah kasih sayang Allah..
"Ziyaadatul Khoir"
(bertambah kebaikan yang ALLAH SWT karuniakan kepada hamba_Nya)..
Yaa..Sehingga bila nanti tutup usia, ku berharap dapat mengakhiri kehidupan ini dengan sebaik_baik akhir. . . .
"Khusnul Khotimah"


Aamiin..... ^_^

Jumat, 28 Juni 2013

Lantunan Tasbih Cinta-Mu

Seringku termenung dibawah tabirMu
hati kecil ini berkata-kata
seiring jejak kakiku melangkah
dalam hidupku Engkau hiasi

betapa besarnya nikmat yang Engkau beri
 tapi diri ku lalaikan semua
bantulah diri ini menuju jalanMu
lindungi daku dari fatamorgana

Ya ilahi mohon bimbinglah daku
agar aku dapat menggapai ridhoMu
raga ini tak akan mampu tuk melangkah
tanpa bimbinganMu

Ya Ilahi ku bersujud padaMu
 agar rahmatMu selalu menyertaiku
jiwa ini dalam melantunkan tasbih cintaMu
sering berpaling
dari kasihMu
~GSV

Kamis, 27 Juni 2013

Akhir Sejarah Cinta Kita


Anis Matta - Akhir Sejarah Cinta KitaSuatu saat dalam sejarah cinta kita
kita tidur saling memunggungi
tapi jiwa berpeluk-peluk
senyum mendekap senyum

suatu saat alam sejarah cinta kita
raga tak lagi saling membutuhkan
hanya jiwa kita sudah melekat dan menyatukan
rindu mengelus rindu

suatu saat dalam sejarah cinta kita
kita hanya mengisi waktu dengan cerita
mengenang dan hanya itu
yang kita punya

suatu saat dalam sejarah cinta kita
kita mengenang masa depan kebersamaan
kemana cinta akan berakhir
disaat tak ada akhir.

Anis Matta

Rabu, 26 Juni 2013

Dilema Perbedaan Lingkaran Cinta

jodoh laki – laki itu ada di depan mata nya. Sepanjang mata memandang maka seluas itu lah kemungkinan jodohnya. Jodoh Perempuan itu ada di teras rumahnya. Siapa pun yang sampai masuk ke dalam teras rumahnya, besar itu lah jodohnya.

Cinta pria ada di mata, hati dan mulutnya. Itu lah mengapa ia mudah jatuh cinta, bisa mencintai lebih dari satu wanita dan bisa mengucapkan 1000 rayuan di mulutnya dan membuatnya mudah terbuai dengan kecantikannya.

Cinta perempuan ada di hati dan matanya. Bila ia percaya dengan apa yang di rasakannya maka ia akan membutakan matannya dan memilih apa yang telah di pilih oleh hatinya.

Jiwa laki – laki seluas bentangan tangan dan ayunan kakinya, maka di takdirkanlah ia sebagai pemimpin, penjelajah dan penakluk.

Jiwa perempuan hanya seluas pagar rumahnya, maka fitrah telah jatuh ke dirinya untuk menjaga benteng rumah tangganya.

Akal pria terlahir dari keinginan dan kemauan, kelemahan ada di dalam hasrat di bawah pusarnya.

Akal perempuan terlahir dari rasa sayangnya dan di kalahkan dari bujukan harta di depannya dan ketakutan kemiskinan dalam hatinya.

Laki – laki menyimpan rahasia di akal dan pikirannya Dan perempuan menyimpan rahasia di mulutnya.

Laki – laki meledakkan amarah dengan tangan dan kakinya. Sedangkan perempuan membakar dengan mulut dan kemolekan tubuhnya.

Laki – laki mengenggam pedang dan kitab di tangannya. Perempuan memetik mawar dan racun di tangan dan di ujung lidahnya.

Laki – laki menguasai dunia dan pembendaraannya Sedangkan perempuan menguasai pria dengan tubuh dan suaranya..
Sumber : http://abna-aulad.blogspot.com/2010/11/dilema-perbedaan-lingkaran-cinta.html ,

Selasa, 25 Juni 2013

Kalau Benar Ada Api Cinta Di Hatimu


Di zaman ketidakpercayaan ini
Jangan pernah lagi bikin janji-janji

Kalau benar ada api cinta di hatimu
Bakarlah benci yang tlah merampas keadilan
Bakarlah serakah yang tlah merenggut kemakmuran

Jangan pernah lagi bikin janji-janji

Ajak saja orang-orang miskin itu
Bicara tentang negeri yang mereka huni

Ajak saja orang-orang kecil itu
Bicara tentang keadilan dari hukum yang tak ditegakkan

Di zaman ketidakpercayaan ini
Tidur mungkin tak lagi nyenyak
Tetapi tetap diselingi mimpi yang tak terputus
Bahwa suatu saat kata masih bisa punya arti


(Puisi Anis Matta di Liputan 6)

Akhirnya kita...

Ketika aku bukanlah milikmu
Jangan bersedih...
Aku adalah milik_nya, dan kau pun  juga sama

Ketika kau merasa kehilangan akan kasihku
Tetaplah tersenyum
Sebab Allah akan selalu ada dalam hatimu

Hari ini kita berusaha tegar
Untuk sebuah harapan besar menuju ridho-Nya
Kita mengetahui cinta yang terlarang
Setelah benih-benih tumbuh menjadi bunga

Namun, kita akan berusaha bersama
Merawat bunga-bunga cinta
Untuk kesucian cinta-Nya

Mulai detik ini kita berpisah
Dan semoga hanya sesaat
Karena-Nya jualah...
Semoga kita yang tertulis dalam suratan takdir
Yang akan bertemu kembali dalam satu ikatan suci

Biarlah kita dalam kesendirian
Merajut tali cinta dalam kasih-Nya
Yang abadi beruntaikan tasbih

Rindu untuk sebuah kain
Yang jadi penutupndalam satu atap penuh berkah

Atas ridho-Nya..
Cintailah aku karena-Nya dalam setiap sujud panjangmu...

Ketika Cinta Ber-Tajwid

@ Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah. hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.

@ Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat tapi dianggap tak ada.

@ Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang.

@ Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.

@ Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba - tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain, melebur jadi satu.

@ Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, paling panjang di antara yang lainnya.

@ Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro, terpantul- pantul dengan keras.

@ Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu.

@ Sayangku padamu seperti mad thobi’i dalam Quran. Buanyaaakkk beneerrrrr

@ Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah, cuma berdua, lam dan ro’.

@ Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. DIA atau aku?

@ Meski perhatianku tak terlihat seperti alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas.

@ Kau dan aku seperti Idghom Mutaqorribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya.

@ Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, berhenti sempurna di akhir hayat.

@ Sama halnya dengan Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.

@ Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di pikiranku.

@ Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu.

@ Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun



Sumber: Dakwah Kreatif




Dia Berbeda



Sibuknya persiapan untuk acara agustusan membuat kami bersemangat mengikutinya sampai larut malam berlatih. Pemuda-pemudi karang taruna yang lain juga demikian. Selain perlombaan yang akan kami gelar, kami juga mengadakan banyak pertunjukan seni, diantaranya ada parodi kocak abis, vokal yang menyenandungkan lagu wajib tanda cinta tanah air dan juga tari. Disanalah awal kami membuka sanggar tari Bangunrejo. Berlatih dari tidak bisa apa-apa, hingga kami yang beranggotakan 6 orang waktu itu siap menampilkan sebuah tarian melayu Nirmala dengan suara khas Siti Nurhaliza. Aku memang tertarik terhadap seni tari. Tak heran jika aku bersungguh-sungguh untuk menghafalkan gerak demi gerak tari nirmala yang sebelumnya belum pernah kukenal. Pelatih kami dengan sabar melatih kami hingga bisa dan siap tampil tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2008.
Suasana menjadi semakin hangat kunikmati saat ada sesosok tubuh hadir melihatku berlatih bersama teman-teman yang lain. Semangatku menjadi berlipatganda karena kehadirannya. Al namanya. Seorang laki-laki yang belum lama kukenal, namun meninggalkan kesan begitu mendalam bagiku. Dia berbeda menurut pandanganku. Dingin, cuek, seolah tak peduli. Itulah yang membuat rasa penasaranku menyeruak hebat. Aku ingin mendekatinya, tapi rasa malu cukup membisik. Tak ada pilihan aman selain kubiarkan saja berjalan bergandengan waktu. Ternyata, tak hanya aku yang menaruh perhatian padanya, sebab diapun demikian. Oh..senangnya. Jabatannya sebagai wakil ketua karang taruna tak pernah absen memantau kami latihan hingga kami berhasil menampilkan tarian yang kami persembahkan untuk masyarakat sekitar. Diam-diam aku menikmatinya. Mata ini selalu mencari tegap tubuhnya, sedang telinga sibuk mencari suaranya.
            Entah mengapa aku begitu tertarik ingin mengenalnya. Padahal, ketika kami bertegur sapa pun ia tak semanis laki-laki yang sering mengajakku berbicara, bahkan tak sedikit dari mereka yang merayuku. Dia berbeda. Sosok dewasa itu selalu membuatku bingung namun ia berhasil membuatku hilang kendali alias salting saat didekatnya. Tak pernah lupa dengan kritikan tajamnya ia luncurkan untukku. Katanya: aku seperti anak kecil, bergaulnya pun sama anak-anak yang tak sebaya. Huft.. awalnya sempat dibuat kesal dan masa bodoh dengan perkataannya. Inilah aku ujarku membela diri dihadapannya. Aneh, kata teman-teman dia menyukaiku dan akupun merasakan hal yang tak jauh berbeda. Tapi, mengapa selalu kritikan yang dia katakan padaku. Kata orang, dia sombong. Tapi aku tak percaya. Sebab, yang ku rasakan sendiri justru dia jauh dari kebanyakan orang menilainya. Dan waktu yang terus beroda, walau sempat mengelak atas kritikannya, mau tak mau terfikir juga olehku. Dan saat mengenalnya lah aku mulai berubah. Semua kritikannya sebisa mungkin aku perbaiki. Belajar dewasa dan mengenal diri sendiri.
            Tepat tanggal 5 Oktober 2008 dengan suara terbata-bata ia berjalan di depanku. Ketika itu kami sedang menikmati liburan ba’da Idul fitri di Cughup Mingkik bersama anggota karang taruna. Aku tak biasa seperti ini, karena dari kebanyakan yang ikut adalah orang-orang yang umurnya diatasku. Pergaulanku tak sampai sana, umurku saja baru terbilang ABG. Aku hanyalah anak yang pemalu, kuper dan apa adanya. Namun, tangannya lah yang membawaku kepada mereka, ia membuatku percaya diri berada disekeliling mereka. Dan ketika ia mengungkapkan perasaannya sambil menundukan kepala, aku sungguh heran. Apa yang aku lihat memang tak biasa. Sebagian orang yang mengungkapkan cinta padaku kalau tidak berada disebelahku, mungkin didepanku sambil matanya meyakinkanku. Dia berbeda. Tak ku balas langsung perasaannya dengan perkataanku. Sebab, aku takut, ia hanya mempermainkanku. Sebab dia terlalu dewasa untukku. Sebab, aku tau benar, ketika diri ini mulai jatuh cinta, maka pasti akan terasa sulit untuk melupakannya. Sejujurnya, aku takut jatuh cinta dan kemudian harus merasakan sakitnya. Aku hanya diam. Diam menerka perasaan terdalamnya. Hati bertanya-tanya, apa aku pantas bersamanya? Menjalin hubungan dengannya? Sedangkan aku hanya anak yang baru belajar apa itu arti kedewasaan.
Kubiarkan satu hari berlalu dengan perasaan yang tak menentu dihatinya. Begitu juga hatiku. Bingung apa yang harus kujawab atas pernyataannya itu. Kubulatkan tekad untuk mencoba. Ada keyakinkan dari hati kecilku, bahwa ia tak seperti laki-laki lain. Yang hanya mempermainkan perasaan wanita, merasa dirinya hebat dengan banyaknya koleksi mantan pacar, atau tipikal laki-laki tebar pesona. Tidak, ku mantapkan lagi hati ini. Dia berbeda.
Kuambil handphone biruku lalu ku ketik pesan singkat untuknya.
“Jika Kakak menginginkan jawabannya, maka datanglah ke rumahku sekarang!”
Dag did dug aku menunggu kedatangannya. Tak berapa lama pesan singkat itu menerima balasannya, ‘iya”. Ia langsung datang dengan kemeja putihnya dan memarkirkan motornya di depan teras rumahku bak pangeran berkuda putih. Rumah kami memang tak begitu jauh jaraknya, hanya selisih 4 RT. Senang bercampur tegang kuhidangkan saat ia mulai duduk di sofa yang mulai menua. Kukatakan sejujurnya, kalau ku juga memiliki perasaan yang sama tehadapnya. Seketika itu aku seakan menjadi orang yang paling beruntung di dunia, apalagi ku dapati ia menyunggingkan senyuman tulus untukku. Senyuman yang jarang sekali ia pamerkan bahkan ia jajakan pada wanita lain. Tak mengapa banyak orang mengatakan dia cuek dan sombong. Namun bagiku, ia tak seperti itu. Ia lebih istimewa dari itu.

Memutar waktu masa silam bersamamu, 240613

Jumat, 14 Juni 2013

Pertanyaan Malaikat Di Alam Kubur

Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.

Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad Nabiku

Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab : Al-Islamu dini. Islam agamaku

Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku

Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku

Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani. Muslimin dan Muslimah saudaraku..

Jawabannya sangat sederhana bukan?
Tapi apakah sesederhana itukah kelak kita akan menjawabnya?

Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong.

Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong kita.
Selain amal kebaikan yang telah kita perbuat selama hidup di dunia.

Astaghfirullaha-l 'Adzim..
Ampunilah kami Ya Allah..
Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa dan maksiat..
Sangat hina diri kami ini di hadapan-Mu..
Tidak pantas rasanya kami meminta dan selalu meminta maghfirah-Mu..
Sementara kami selalu melanggar larangan-Mu..

Ya Allah...
Izinkan kami untuk senantiasa bersimpuh memohon maghfirah dan rahmat-Mu..
Tunjukkanlah kami jalan terang menuju cahaya-Mu..
Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus.
Agar kami tidak sesat dan tersesatkan...

Aamiin

KISAH KEREN, DIBALIK DOA YANG TAK TERKABUL

oleh Yusuf Mansur Network (Catatan) pada 25 Oktober 2011 pukul 13:44
Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.
Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya.

-A.N-

Jumat, 31 Mei 2013

3 Masa Yang Pasti Akan dijalani Manusia

Assalamu'alaikum, Sobat...
Ngintip dikit yuuk QS. Al-Hasyr/59 : 18 ..
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dipersiapkannya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan".

Sebagai makhluk yang berfikir, tentu kita sebagai manusia memiliki kesadaran akan waktu.
Time..time... is time....
Masa lalu merupakan pengalaman yang dapat ditimbanya menjadi pelajaran.
Masa sekarang merupakan kenyataan yang dihadapi yang juga merupakan matarantai serta akibat dari masa lalunya, dan masa depan sebagai harapan baginya.

Gini loh Sobat... Ada tiga masa yang pasti akan kita jalani yang merupakan hari esok bagi manusia : Mau tauu...??? Langsung aja kita cicipi ya,, Cekidot...
 • Yang pertama; hari-hari sesudah hari ini sepanjang kita masih berkesempatan menghirup udara dan melihat cahaya mentari; kita harus mempersiapkan diri dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten agar segala kebaikan, kemuliaan, dan kemakmuran dapat kita peroleh.
• Yang kedua; Hari-hari sesudah kita mati.

Kalau membicarakan mati, memang radak ngeri sih.. Namun, kita harus memperhatikan tentang kontribusi kita di tengah-tangah masyarakat dengan kebaikan-kebaikan yang sudah pernah kita lakukan yang manfaat dan nilainya terus berkesinambungan.
• Yang ketiga; Hari-hari sesudah kehancuran alam semesta.

Disini kita tinggal menyerahkan keputusan tentang amal kita kepada Allah, yang pasti Allah tidak akan mendustai janjinya, maha akurat perhitungannya serta tidak akan menzhalimi hamba-hambaNya.
Dalam Surat cinta-Nya juga sudah jelas, bukan,,,
"Barang siapa yang melakukan suatu perbuatan kebaikan walau senilai zarah akan diperlihatkan bagi mereka (balasan)nya, dan barang siapa yang melakukan suatu perbuatan yang salah walau senilai zarah maka dia pun akan melihat (ganjaran)nya."

ayoo.. coba tebak surat apa itu???

Yuups.. apalagi kalau bukan QS. Al-Zalzalah... :)

Untuk hadiah pemenangnya akan mendapat tiket naik haji bila mampu....
hehehe... (just kidding, Sob..)

Semoga bermanfaat ya ...
Wassalam..

Rabu, 22 Mei 2013

♥.Ajari Aku Cinta.♥



Bismillah..

Ajari aku cinta untuk bersabar..
Untuk menemukan Imam yang benar..
Untuk menjaga segala kemuslimahanku..
Mengangkat derajat keimananku..
Serta membawaku dalam Indahnya agama Allah..

Ajari aku cinta untuk bertahan Pada kebaikan..
Pada keistiqomahan..
Pada Indahnya sendiri tanpa sentuhan haram..
Pada keindahan Cinta yang selalu terpendam..

Ajari aku cinta..

Seperti Para makhluk Tuhan yang selalu berdzikir..
Seperti Hamba-hamba Tuhan yang selalu berfikir..
Di jauhkan dari manusia-manusia kafir..
Dan selalu ada dalam kerendahan hati tanpa kikir..

Ajari aku Cinta..

Aku ingin memilikimu karena TuhanMu, Allah..
Aku ingin menjadi pendampingmu karena Ajaran TuhanMu, Allah..
Aku ingin mencintai dan melengkapi kehidupanku juga hanya ada di jalan TuhanMu, Allah..

Demi Cintaku padamu, Karena Allah..
Hanya Karena TuhanMu, Allah..
Jadilah Imamku yang sempurna..
Yang selalu mencari cinta di jalan TuhanMu, Allah..

Untukmu Yang akan menjadi
Imamku..

((^_^))

Selasa, 30 April 2013

Fatamorgana Kala Semesta Bersapa




Menjejak sebuah asa
Membumbung tinggi mengejar rembulan
Pada gelap langit malam
Dan bintang pun malu-malu menampakkan auranya

Sementara siang, sang surya seolah mendongak tinggi
Namun bumi menadah pasti
Agar diri tau balas budi


Hamparan ini luas mempesona
Tak membuatnya dangkal pada mata makhluk-Nya
Tergoda untuk menyakitinya tanpa tau mengobatinya

Dan kini alam perlahan ranum, pudar bahkan mati
karena terjamah ia menyusut

Bumi menjadi singgah sementara
Menerobos sangkakala laut luas tak berbatas
Menghitung setiap nikmat yang bercucuran
Pada Dzat Pemilik jagad raya

Namun...
Tak ada yang abadi
Dibawah sinar mentari

Tak ada yang sempurna
Dari jiwa-jiwa manusia
Semua akan kembali ke peraduannya
Pada siapa ia dicipta

Senin, 29 April 2013

Kerja



~ KERJA ~
Karya Kahlil Gibran

Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menenun sutra dari hatimu,

seakan kekasihmu sendiri yang mengenakannya.


Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menabur dalam kelembutan,
memetik dengan sukacita,
seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya
di meja perjamuan.

Kerja adalah cinta yang nyata, kasih yang tampak.
Dan jika engkau tak bias bekerja dengan cinta,
tetapi dengan rasa enggan,
maka baiklah bagimu meninggalkan tempat kerjamu,
dan duduk di pinggir jalan sambil mengemis sedekah.

Sebab jika engkau bekerja sambil bersungut-sungut,
sebenarnya engkau tengah menabur racun
ke dalam adonan rotimu.

Dan jika engkau bekerja setengah hati,
sebenarnya engkau tengah membuat roti busuk
yang membuat sakit perut.

Bahkan jika engkau menyanyikan lagu bidadari,
tetapi jika engkau berdendang tanpa cinta,
maka tembangmu hanya membuat bising telinga orang saja