Sabtu, 06 Juli 2013

Mujahidah Dari Bumi Jihad

Aku Wanita Mujahidah Sejati…
Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..
Bilakah khan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..
Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..
Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..
cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah
Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah
Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah

Tak mungkin ku pilih dirimu.. .bila dunia lebih kau damba…
Terlupa kampung halaman, sanak saudara bahkan harta yang terpendam..
Hidup terasing apa adanya.. asalkan di akhirat bahagia…
Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…
Bulat tekadku untuk menemanimu…

Aku Wanita mujahidah pilihan…
Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…
Bilakah khan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…
Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…
Andai tak siap bisa kau pilih…
Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,
terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku, kegelisahanku…
terlebih keluh kesahku…

Tak mungkin aku memilihmu…
bila yang fana lebih kau cinta…
Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota…
lezatnya makanan dan lajunya makar durjana…
Sebab meninggalkan dakwah karena lebih mencintaimu…
dan menanggalkan pakaian taqwaku karena laranganmu…

Meniti jalan panjang di medan jihad…
Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah…
serta debu yang beterbangan,
keringat luka dan kesyahidan pun terulang…
Jika masih ada ragu tertancap dihatimu…
Teguhkan `azzam`ku tuk lupa akan dirimu…

Aku wanita dari bumi Jihad…
Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad…
Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan…
tepiskan semua mimpi yang tak berarti…
Adakah yang siap mendamaikan Hati ??
Karena tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri…
tanpa peneguh langkah kaki.. pendamping perjuangan…
Yang melepasku dengan selaksa do`a…
meraih syahid… tujuan utama…
Robbi… terdengar panggilanMu tuk meniti jalan ridhoMu…
Kuharapkan penolong dari hambaMu… menemani perjalanan ini…

by marwan hadid

Kehidupan


Duhai sinar mentari yang memancarkan cahaya suci,
ajarkanlah padaku tentang indahnya keikhlasan dalam berbagi,


Duhai angin sore yang lembut berhembus sepoi,
ceritakanlah padakku sebuah syair kerinduan tentang hakikat sebuah kehidupan,


Duhai burung kenari yang terbang tinggi menari,
bernyanyilah padaku tentang nikmatnya hidup dibawah keislaman yang diridhoi.,


Duhai rembulan purnama yang bersinar digelapnya sepi,
bisikkanlah padaku sebuah kenikmatan iman yang selalu terjaga dikesunyian malam.,


Duhai hati yang tak dapat aku bohongi,
maafkanlah kesalahan diri yang selalu khilaf melangkahkan kaki,

disini aku berjanji untuk terus mensucikan hati dan memperbaiki diri,
menggapai ridho illahi yang menguasai kehidupan ini..

Akhwat jatuh Cinta

27 Mei 2011 pukul 20:04
 
Akhwat jatuh cinta..???
 Tak ada yg aneh, mereka juga adalah manusia.
Bukankah cinta adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta?
Mereka juga punya hati dan rasa..

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya?
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada..
Namun sebaliknya..
Ketika akhwat jatuh cinta..
Ya mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap.
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi..
Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sebuah asa yang tak semestinya..

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu..
Yang ada adalah malam2 yang di penuhi air mata penyesalan atas cinta yang ternodai..
Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah..
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit..

Ketika akhwat jatuh cinta..
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tsb.
Tak ada kata2 cinta, dan rayu.. Yang ada adalah kehawatiran yang amat sangat akan hati yang mulai merindukan lelaki yang blm halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya..
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan dk hatinya yang tak mampu lagi memberinya ketenangan di wajahnya yang dulu teduh..
Mereka akan terus berusaha mengendalikan rasa itu bagaimanapun caranya.. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan..


Tapi ukhti.. Bersabarlah.. Jadikan ini ujian dari Rabbmu..
Matikan rasa itu secepatnya..
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia..
Pasang duri dalam hatimu agar rasa itu tak tumbuh bersemai..
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang tersingkap..
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah padaNya..
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu..

Ukhti.. Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya.. Karena bila memang kalian di takdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu..
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu..

Ukhti.. Bersabarlah.. Biarkan Allah yang mengaturnya.. Maka yakinlah.. Semuanya akan baik-baik saja..


Atau.... Cintailah ia dalam diammu... ^_^

Dua Puluh Dua "Perjalanan Hidupku"

Ku brjlan menyusuri waktu..
Berpacu dalam setiap detik,,menit,,dan jam yang berganti..
Berhempus nafas yang mengiringi..

Lalu sejenak,, Ku menoleh ke belakang..
Terlihatlah rentetan angka_angka
1,,2,,3,,4,,5........10.....20.... Dan seterusnya...
Lalu..sampailah pada angka hidup ku hari ini
22

Angka yang bernama "USIA"
Yang terhenti bila nanti Ku tiada...
Menemui Sang Maha Pencipta....
Menuju ke alam yang berbeda...

Sungguh!!!
Sudahkah hidup ku sekarang terasa bermakna???


Muhasabah Diri

Sejenak..
Merenungi perjalanan hidupku yang telah dilalui..
Tetang kehidupan yang selama ini sering terabaikan..

Karena waktu hanya dihabiskan mengikuti alur kehidupan yang berlalu semakin cepat..
Yang seakan melebur dalam sebuah kehidupan yang semakin lama semakin usang...
Sampai saat ini dengan usia yang telah berbilang tahun..

Semuanya berjalan bgitu cept.
Setiap saat usia bertambah dan umur pun berkurang..

Entah coretan kisah apa yang sudah menghiasi buku catatan tentang amalku selama ini...
Rasanya masih sangat sedikit tinta warna kebaikan yang mampu aku torehkan,
dan terasa tidak seimbang dengan usia yang telah Allah swt berikan padaku selama ini..
(Ya Allah...ampuni aku. . . . .*)


Dan,,Terkdang di saat pengulangan tanggal kelahiran menjumpai diri setiap tahunnya, maka di saat itu pula ingatan tentang "Kebermaknaan Usia" hadir menggelayuti..
Umur dari tahun ke tahun teruz berlari... Menjauh.... Dan membawa jiwa & raga ku, sehingga di saat seseorang berada di tanggal kelahirannya, ia seakan berada di "Rest Area".
Itu adalah Sebuah kesempatan untuk "Memuhasabah Amal".

Sem0ga umur yang berganti di setiap harinya tidak menjadi penghias perpindahan waktu semata, harapan ku adalah keberkahan lah yang membingkai umurku tersebut.
Berkah..? Itu adalah kasih sayang Allah..
"Ziyaadatul Khoir"
(bertambah kebaikan yang ALLAH SWT karuniakan kepada hamba_Nya)..
Yaa..Sehingga bila nanti tutup usia, ku berharap dapat mengakhiri kehidupan ini dengan sebaik_baik akhir. . . .
"Khusnul Khotimah"


Aamiin..... ^_^