By: Kak Waty
Bersama ; Yatim Kreatif Indonesia, Palembang
Alhamdulillah, sudah selama dua tahun lebih saya mendapatkan
beasiswa dari Dompet Dhuafa yang semula bernama DSIM, Dompet Sosial Insan
Mulia. Sejak masih kuliah nonformal di Lembaga Bahasa Arab Ma’had Sa’ad Bin Abi
Waqash Palembang hingga kini saya kuliah di Universitas Terbuka Palembang
semester 3. Beasiswa itu cukup membantu dalam memenuhi keperluan sebagai
seorang mahasiswa perantauan seperti saya. Hidup mandiri di kota pempek yang
bersahabat dengan cuaca panasnya, jauh dari orang tua dengan udara yang berbeda
tentunya. Saya seorang mahasiswi yang ingin belajar hidup di kota orang.
Sebisanya membiayai kuliah sendiri tanpa harus bergantung pada kiriman orang
tua di Pagaralam.
Awalnya, saya hanya sebagai penerima beastudi saja. Kemudian, saya
ditawari untuk menjadi kakak asuh dalam program pendidikan Dompet Dhuafa yang
kini telah kita kenal dengan nama “Yatim Kreatif Indonesia” Palembang. Sejak didirikannya
Yakin ( singkatan Yatim Kreatif Indonesia) satu tahun silam, saya sangat bangga
bisa terlibat disini. Menjadi kakak asuh dari salah satu kelompok yang terbagi
menjadi 3 untuk yang perempuan dan 3 untuk yang laki-laki. Mereka diklasifikasikan
berdasarkan kelas dan umur mereka. Mulai dari kelas 3 SD sampai kelas 2 SMP.
Dan saya diamanati memegang kelompok anak-anak SMP sampai saat ini.
Jika berbicara tentang pengalaman, tentu banyak sekali yang saya
dapati disini. Mulai dari diri pribadi
yang harus menyingkirkan keegoisan, bersikap super sabar, seorang kakak yang
akan menjadi teladan bagi adik-adiknya, yang akhirnya membuat saya banyak
belajar untuk mengerti berbagai karakteristik anak-anak disini. Ada satu hal yang membuat saya malu pada diri
saya sendiri. Dan diam-diam saya telah mencuri semangat dari mereka. Semangat
dan keceriaan yang mereka tumpahkan dalam canda tawa mereka, walau salah satu
bahkan ada yang kedua orang tua mereka telah tiada. Tidak ada sosok ibu yang
mendongengi mereka saat akan terlelap tidur, membelai rambut mereka saat nakal.
Tidak ada sesosok ayah yang mencarikan nafkah, perhatian dan bahkan membelikan
mereka baju baru saat akan lebaran. Tak ada tempat mereka bermanja ataupun
mengadu. Namun hebatnya, mereka tetap semangat. Semangat belajar, mengaji,
bermain bahkan bergembira ria bersama teman-teman mereka. Seolah tak ada beban
yang mereka bawa dipundaknya. Menjadi seorang anak yatim/ piatu bukan pilihan
mereka, namun tak ada pilihan lain selain mereka harus menjalaninya dan menikmati masa
anak-anak dengan sempurna.
Selain anak-anak yatim/piatu, ada juga anak-anak kurang mampu /
dhuafa yang ikut belajar di Yatim Kreatif Indonesia. Bahkan kebanyakan adalah
penerima beastudi dari Dompet Dhuafa. Tugas kakak asuh disini adalah membentuk charater
building dan skill yang mereka miliki, hingga nanti diharapkan akan
menjadi insan kreatif, mandiri, berakhlak dan menjulang dengan segudang
prestasi yang mereka raih. Tak lupa juga ada ekskul yang harus mereka ikuti.
Diantaranya ada tari, vokal, angklung, silat dan trasik. Mereka tinggal memilih
mana yang merupakan bakat dan minat yang ada pada diri mereka. J
Yakiiiiinnnn......????? Bisaaaa.........!!!! Itu lah yel-yel
penyemangat yang menggetarkan saung Yakin hingga cetar membahana ketika mereka
mengucapkannya dengan lantang. Subhanallah....
Teringat suatu hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Daruquthni yang
terdengar cukup populer di telinga.
وخير الناس أنفعهم للناس
“Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi
manusia.”
Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain akan membuat diri
kita semakin hidup di dunia ini. Karena itulah sebaik-baik manusia. Belajar
berbagi, memberi walau hanya sedikit yang bisa kita beri. Namun yang sedikit
bagi kita, sangat besar bagi mereka yang membutuhkan.
Saya mengucapkan
beribu terimakasih kepada Allah swt yang telah mempertemukan dan menyatukan
ukhuwah ini terasa begitu dekat. Dan juga kepada Dompet Dhuafa Sumsel yang telah
menjadi sarana amal kebaikan. Serta merta para donatur yang ikhlas
memberikan sebagian rezekinya kepada yatim piatu dan dhuafa. Semoga amal-amal
ini kelak akan menjadi penebus dosa hingga dapat mencapai syurga firdaus-Nya.
Aamiin.. Allahumma aamiin.